16 December 2014

DOWNLOAD SURAT PEMBERITAHUAN KURIKULUM 2013 DAN KTSP 2006

Bagi yang ingin mendowload silakan klik disini >>>

KEMENDIBUD RI TENTANG KESEJAHTERAAN GURU

Tentang Kesejahteraan Guru
Menambah penghasilan pada satu sisi, kemudian mengurangi pengeluaran pada sisi lain merupakan langkah menuju kesejahteraan ekonomi. Apabila hal itu dikaitkan dengan langkah menyesejahterakan guru di Indonesia, menambah penghasilan adalah urusan pemerintah daerah/pusat. Sedangkan mengurangi pengeluaran adalah urusan masing-masing guru, serta masyarakat yang menaruh simpati dan empati terhadap kehidupan guru.
Pada beberapa tahun terakhir ini, peran pemerintah terhadap guru, khususnya guru pegawai negeri sipil (PNS) sudah cukup baik. Bahkan sangat baik, terutama bagi guru PNS di pemerintah daerah yang APBD-nya tinggi seperti Pemerintah Provinsi DKI. Guru PNS selain bergaji cukup, mereka juga menerima tunjangan sertifiksi dan lain sebagainya. Pendek kata, guru PNS cukup sejahtera.
Namun, bagaimana dengan guru non-PNS alias guru honorer dan guru di sekolah swasta kecil? Tentu saja guru honorer dan swasta kecil tidak seberuntung guru PNS, karena mereka tidak menikmati gaji sebesar guru PNS. Begitu pula dengan tunjangan lainnya, seperti tunjangan sertifikasi, tidak semua guru menerimanya. Ada pula guru honorer yang hanya menerima honor Rp 200.000 hingga Rp 300.000 setiap bulan. Jauh lebih kecil dibandingkan dengan upah minimum regional (UMR) di daerah manapun di Indonesia. Padahal mereka bekerja penuh waktu dan memiliki tanggung jawab sama dengan guru PNS.
Ketimpangan kesejahteraan guru PNS dan honorer seperti itu juga disampaikan oleh guru berprestasi 2014. Sebut saja Evi Sulistyaningsih, guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 4 Berau, Kalimantan Timur, yang merasakan bahwa peran pemerintah terhadap guru PNS sudah lebih baik, apalagi ditambah adanya tunjangan sertifikasi. Namun, hal ini tidak dirasakan oleh guru honor, yang menurutnya kurang diperhatikan oleh pemerintah. Pekerjaan mereka sama dengan guru PNS, namun honor mereka jauh dari layak. Untuk itu, diharapkan agar pemerintah memerhatikan nasib guru honor, setidaknya ada upah minimum bagi mereka.
Harapan seperti yang dikemukakan oleh seorang guru dari Berau itu boleh jadi merupakan harapan semua guru, baik yang berstatus PNS maupun honorer. Sangat mudah menemukan fakta bahwa di satu sekolah guru PNS dan honorer memiliki beban sama, namun pendapatan yang diterima jauh berbeda. Hal ini yang menjadikan guru PNS terkadang merasa “berdosa” dengan rekan sepenanggungannya.
Memang harus diakui, mengurai masalah guru hononer atau swasta kecil tidaklah mudah karena menyangkut para pihak. Diperlukan keseriusan dan komitmen tinggi untuk menyelesaikan masalah itu.
Penyelesaian masalah yang berhubungan dengan guru honorer bergantung pada pemda dan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemendikbud. Tentu saja “bola” ada di tangan pemda, karena tanggung jawabnya terkait anggaran untuk guru honorer lebih besar. Sehingga besaran anggaran yang disediakan pemda mempengaruhi honor yang diterima guru honorer. Semakin tinggi APBD-nya, secara teori akan semakin sejahtera pula guru-gurunya. Jadi, jumlah pendapatan maupun honor yang diterima guru di satu daerah dan daerah lain boleh jadi tidaklah sama.
Kita berharap kedua belah pihak (pemda dan Kemendikbud) dapat menjalin kerja sama secara baik, sehingga persoalan pendidikan, termasuk yang berhubungan dengan guru honorer, dapat diselesaikan secara baik pula.
Bagaimana pun, guru honorer merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah upaya mencerdaskan anak bangsa. Mereka, para guru honorer itu, juga tak dapat dipisahkan dari gerakan nasional yang bernama ‘Revolusi Mental’ yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Gerakan ini tentu menempatkan guru pada posisi strategis dalam revolusi mental di bidang pendidikan. (*/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

Honorer K2 Siap Mengikuti Tes CPNS Kembali

JAKARTA--Merasa posisi tidak berdaya lagi, honorer kategori dua (K2) mulai melunak. Mereka siap menaati aturan pemerintah, salah satunya tes demi mendapatkan kursi CPNS.
"Setelah kami timbang-timbang dan dipikirkan matang-matang, kami putuskan mengikuti aturan pemerintah. Asalkan pemerintah memberikan kejelasan tentang nasib kami honorer K2," kata Ketua Forum Honorer K2 Indonesia Titi Purwaningsih kepada JPNN, Selasa (16/12).
Dia menyebutkan, dari pertemuan forum honorer K2 dengan Komite Tiga DPD RI dan Komisi Dua DPR RI, didapat kesepakatan kalau pemerintah harus menyelesaikan pengangkatan seluruh tenaga K2 hasil verifikasi validasi (verval) secara berharap.
Selain itu tidak ada tes lagi dalam pengangkatan CPNS. Bahkan ada opsi lainnya yang mendesak pemerintah membuatkan Inpres dengan alasan masalah honorer K2 juga urgent karena di lapangan mereka mengabdi untuk negara.
"Namun, jika pemerintah menolak membuatkan Inpres dan memilih ke PP, kami siap saja. Asalkan ada regulasi dan mekanisme yang jelas kalau kami akan diangkat CPNS. Dites pun kami siap, dengan catatan yang ikut tes hanya honorer K2 hasil verval dan disertai surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM)," bebernya. (esy/jpnn)

Tag : Tes CPNS,Honorer,

CPNS Tahun 2015 Masih Bakal Ada Rekrutmen

JAKARTA - Kabar penghentian sementara (moratorium) rekrutmen CPNS oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, selama lima tahun ke depan, sempat membuat geger masyarakat. Namun, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menjelaskan, ternyata tahun depan masih ada tes calon abdi negara baru.
 
Kepala Biro Humas BKN Tumpak Hutabarat menjelaskan, beberapa waktu lalu memang sempat ada kabar moratorium tes CPNS hingga lima tahun ke depan. "Moratorium itu bukan berarti berhenti total. Tahun depan (2015, red) masih ada tes CPNS," katanya di Jakarta, Minggu (14/12/2014).
 
Meski begitu, Tumpak mengatakan usulan kuota tes CPNS tahun depan diperketat. Dia menjelaskan instansi, khususnya pemerintah daerah, harus melihat dulu nota keuangan APBD masing-masing. Pemda dengan belanja pegawai sekitar 70 persen, dipastikan tidak akan mendapatkan alokasi CPNS baru.
 
"Daerah-daerah itu kita minta untuk fokus menata CPNS dulu," jelas dia, seperti diberitakan jpnn.com. Sebab dengan alokasi anggaran 70 persen untuk belanja pegawai, diasumsikan sudah tidak butuh penambahan CPNS baru lagi. Jika ditambah, maka anggaran pemda habis untuk gaji pegawai saja.
 
Terkait kapan pelaksanaan tes CPNS baru tahun depan, Tumpak menuturkan belum ada kepastian. Dia menjelaskan tes CPNS 2015 dipastikan digelar setelah rangkaian tes CPNS 2014 selesai semuanya. Meski sekarang mendekati pergantian tahun, Tumpak mengatakan ada beberapa instansi yang belum melaksanakan tes CPNS 2014.
 
Instansi yang sampai saat ini belum melaksanakan tes CPNS 2014 adalah, Pemprov Papua Barat, Pemprov Papua, Pemkot Tomohon, Pemkot Sorong, Pemkot Jayapura, dan Pemkot Banda Aceh. Kemudian Pemkab Yalimo, Pemkab Yahukimo, Pemkab Waropen, Pemkab Tolikara, Pemkab Teluk Bintuni, Pemkab Tanjung Jabung Timur, Pemkab Sorong Selatan, dan Pemkab Supiori.
 
Selain itu, Tumpak juga belum bisa memberi penjelasan tentang kuota tes CPNS 2015 nanti. Sebab panitia seleksi nasional (panselnas) akan membuat regulasi permohonan kuota CPNS baru yang ketat.
 
Sementara itu Tumpak juga memaparkan perkembangan penyelesaian tes CPNS 2014. Selain masih ada beberapa instansi yang belum menjalankan tes kompetensi dasar (TKD), pemberkasan nomor induk pegawai (NIP) juga belum diproses.

"Meski ada instansi yang sudah mengumumkan kelulusan TKD, tetapi belum ada proses pemberkasan NIP di BKN sampai saat ini," jelas dia.
 
Tumpak mengatakan, pemberkasan NIP bagi CPNS yang lulus tes 2014 tidak harus selesai tahun ini juga. Untuk urusan gaji dihitung mulai NIP sudah keluar, bukan saat dinyatakan lulus ujian. Khusus untuk instansi BKN sendiri, Tumpak menjelaskan juga belum ada pemberkasan NIP untuk CPNS baru. (jpnn)

Tag : CPNS 2015, Rekrutmen CPNS,masih adakah

1 December 2014

Mimpi Bertemu Rasulullah

Mimpi Bertemu Rasulullah

Syaikh Muhammad Hassan
“Bagaimana aku bisa bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam mimpi?”
Ada seorang murid yang bertanya kepada gurunya: ” Oh guruku, tolong ajari aku untuk bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam didalam mimpiku”
kemudian gurunya bertanya balik kepada muridnya: “Apakah engkau sungguh-sungguh ingin bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam mimpimu?”
kemudian muridnya menjawab : “Benar, guruku”
Sang guru: “Bila begitu, kau aku undang untuk makan malam dirumahku. malam ini, makanlah bersama ku”
muridnya menjawab: “Ma Shaa’Allah, rezeki dan berkah”.
kemudian muridnya pergi ke gurunya yang mendidik dan mencerahkan itu.
lalu gurunya menyiapkan makan malam untuk muridnya, dengan makanan yang sangat asin karena banyak garam, dan muridnya juga tidak diperbolehkan minum.
sang muridpun makan dan dia kehausan, tapi gurunya tidak memperbolehkan dia minum.
selesai makan, muridnya meminta gurunya untuk mengajarinya.
tapi sang guru belum ingin mengajarinya, dan muridnya disuruh untuk segera tidur. dan gurunya akan mengajarkan kepada nya bagaimana bertemu Rasul dalam mimpi nanti sebelum fajar.
muridnya menjawab: “Baiklah”
dan dia pun tertidur dan dia sangat menantikan pelajaran yang akan diajarkan oleh gurunya nanti.
tiba waktunya sebelum fajar, gurunya memanggil murid tersebut. “kemarilah anak ku”. dan muridnya pun mendatangi beliau dan berkata: “Ajari aku guruku”.
Gurunya berkata: “Tunggu sebentar. pertama, apakah engkau melihat / bermimpi sesuatu dalam tidurmu semalam?”
muridnya menjawab : “iya guruku”
Gurunya bertanya : “Apa yang engkau lihat?”
muridnya menjawab: “Aku melihat langit yang sedang hujan, aku melihat sungai yang mengalir, dan aku melihat ombak lautan didepanku.”
owh, dia tertidur disaat sangat kehausan, oleh karena itu ia bermimpi melihat langit yang sedang hujan, melihat sungai yang mengalir dan melihat lautan yang berombak.
kemudian gurunya berkata: “Benar anakku, kau telah berkata jujur, bila niat mu benar, maka mimpimu juga akan terwujud. dan bila cintamu kepada rasul itu benar, maka engkau akan bertemu rasul”
dan itulah jawabannya dari pertanyaan yang diawal telah ditanyakan.